Kamis, 06 November 2008

adab berdo'a

Adab - adab Berdo'a

  1. diwaktu yang bagus
  2. pada kondisi yang baik
  3. menghadap kiblat
  4. mengangkat tangan dan mengusapkan ke wajah
  5. merendahkan suara
  6. menghinakan diri dan khusyu'
  7. meminta dengan kesungguhan
  8. mengulang - ngulang do'a
  9. diawali dan diakhiri dengan hamdalah dan shalawat
  10. bertaubat dan mengembalikan hak-hak yang terzhalimi serta menghadap Allah SWT
wanita yang aku ceritakan ini adalah pendampingku sampai akhir hayatku...insyallah
berawal dari sebuah perkenalan dengan seorang ika, aku mengenal sesosok wanita yang bagiku belum begitu menarik saat bertemu, biasa aja dan tidak ada yang spesial. dia memiliki perawakan yang tak tinggi, seksi juga ngga dan boleh dibilang serem pas liat alis matanya yang tebal seperti ulat bulu, dipadukan dengan rambut lurus ala anak jaman 90an sebahu. dia tak mencerminkan seorang wanita yang bisa menarik pria pada pandangan pertama, tapi ketika bertemu untuk yang kedua kalinya, ternyata hati yang buta dan mata yang tertutup idealis kepada wanita dan otak yang membatu ini tersadar akan kecantikan yang terpancar dari wanita yang awalnya nterlihat serem ini.
dia lama kelamaan menjadi pautan hati, tapi tidak berani untuk mengungkapkannya. hal ini aku pendam sampai aku sendiri lupa lagi akan perasaan yang sempat ada ini. dikarenakan aku baru saj diputusin sama pacar yang notabene masih temannya di osis....( bersambung ya..)

Bidadariku...

belum pernah aku melihat bidadari...
bahkan mungkin jaka tarub pun berbohong dia pernah beristrikan bidadari...
bidadari penghuni surga...
mana mungkin aku dapat,,
tapi,,,
kini aku bisa merasakan hangatnya bidadari itu..
yang selalu tersenyum walau titikan air mata berada di pelupuk..
dan selalu menarik napas dengan lembut pada setiap keadaan..
kini bidadariku menanti...
melambaikan tangannya selalu..
dan setia menggenggam setiap kepingan dan dirangkainya menjadi rajutan yang indah...
bidadariku....
bidadariku....

Sabtu, 11 Oktober 2008

Situs Purbakala

sungguh miris kondisi negara indonesia...jati diri bangsa yang berupa situs atau juga cagar budaya hilang dan tak tahu kemana. saat ini batu kuya di Bogor, mungkin nanti emas di monas hilang.
dan anak cucu kita hanya akan mendengar ceritanya saja bahwa dulu pernah ada emas di monas..

Sabtu, 04 Oktober 2008

Assalamualaikum.....
lebaran...lebaran...lebaran...
banyak yang mengucapkan dengan kata-kata yang indah, puitis melalui pesan singkat atau kartu ucapan...
tapi apa hati kita seindah dan sepuitis itu...?
untuk itu mari kita bermunajat agar ALLAH membukan pintu hati hamba-Nya agar dapat dengan ikhlas memaafkan kesalahan saudaranya...
akhirnya, Minal Aidin Wal faizin taqaballahu minna wa minkum siamana wa siamakum....
met lebaran semuanya

Jumat, 26 September 2008

berantem terus....

mungkin di indonesia hal ini akan sering terjadi ...kenapa?
karena bangsa ini kini dihadapkan oleh dilema demokrasi yang hanya membuat rakyat menjadi sengsara, bingung, sekaligus jenuh.
lihat saja FPI dan aliansi kebangsaan, gusdur dan muhaimin. dan masih banyak lagi elit politik yang saling sikut,
saling sindir bahkan saling bunuh...padahal kita semua bersaudara..astagfirullah...
ada hal bagus yang diajarkan salah satu acara televisi yang hanya tayang setiap bulan ramadhan, disana dijelaskan bahwa dalam shalat berjamaah saja ada beberapa imam, yang mengganbarkan keadaan indonesia yang terdiri dari berbagai macam partai, sehingga mengurangi kekuatan persatuan dan kesatuan.
dalam pemilihan langsung setiap calon selalu mengobral janji, yang membuat jenuh rakyat. padahal jika terpilih mereka hanya beberja dengan program 2-2-1 yaitu
2 tahun untuk mengembalikan modal saat pencalonan
2 tahun untuk meraih untung
1 tahun mengumpulkan untuk pemilihan selanjutnya.
jadi untuk rakyat kapan???????

Jumat, 19 September 2008

hawa nafsu

dia bukan lambung yang jika terus menerus akan kenyang dan berteriak kecukupan tapi dia adalah nafsu yang jika diikitu dan ditambah teru-menerus akan semakin lapar dan akan selalu seperti itu jika kita menikutinya....
marilah kita menjaga hawa nafsu kita semua agar diri kita menjadi tenang, orang lain nyaman dan daerah serta negara kita ini menjadi tentram....insyallah..amin..

Kamis, 18 September 2008

Ahmadiyah ke haji?

warga ahmadiyah diijinkan berangkat haji ke tanah suci, jangan atuh...
secara mereka adalah penganut kepercayaan bukan agama..klo untuk bertmasya mah silakan aja.
tapi yang jadi bingung mereka akan mengucap shalawat apa ya?
seperti ini mungkin ya " allahumma shalli ala sayyidina gulam ahmad" hwahahahaha...
kiamat sudah dekat.....astagfirullah

Selasa, 16 September 2008

Tragedi pasuruan

kenapa y?
hanya untuk mencari sesuatu yang tak begitu banyak jumlahnya sampai mengorbankan nyawa. inilah gambaran keadaan hidup bangsa indonesia, begitu banyak orang yang hidup dibawah garis kemiskinan. tapi bila kita menyikapi dengan lapang dada dan penuh kesabaran hal ini mungkin tak perlu terjadi...
saya hanya ingin berpesan mari kita jalani hidup dengan penuh rasa syukur kepada ALLAH swt karena hanya dengan berserah diri padaNYa kita akan menjadi hamba-hamba ang berkecukupan.
kepada para dermawan mari kita jadikan momen bulan penuh rahmat-Nya ini dengan melakukan hal yang positif dan beramal kepada yang berhak dan diatur pembagiannya dengan penuh keteraturan.
tragedi ini mudah-mudahan tidak terulang dan dapat dijadikan pelajaran.

Minggu, 07 September 2008

dzikir



Nabi s.a.w bersabda, “Ucapan zikir yang paling baik adalah yang aku dan sekalian nabi-nabi bawa, itulah kalimah “La ilaha illa Llah”.

ilmu pengetahuan dan perkembangan kerohanian

Ilmu pengetahuan zahir mengenai benda-benda yang nyata dibahagikan kepada dua belas bahagian dan ilmu pengetahuan batin juga dibahagikan kepada dua belas bahagian. Bahagian-bahagian tersebut dibahagikan di kalangan orang awam dan orang khusus, hamba-hamba Allah yang sejati, menurut kadar keupayaan dan kebolehan mereka.

Bagi tujuan yang berkaitan dengan kita pembicaraan ilmiah mengenai ini dibuat dalam empat bahagian. Bahagian pertama melibatkan peraturan agama , mengenai kewajipan dan larangan berhubung dengan perkara-perkara dan peraturan-peraturan di dalam dunia ini. Kedua menyentuh soal pengertian atau maksud dalaman serta tujuan kepada peraturan-peraturan tersebut dan bahagian ini dinamakan bidang kerohanian yaitu pengetahuan mengenai perkara-perkara yang tidak nyata. Ketiga mengenai hakikat kerohanian yang tersembunyi yang dinamakan kearifan. Keempat mengenai hakikat dalaman kepada hakikat yaitu mengenai kebenaran yang sebenar-benarnya. Manusia yang sempurna perlu mempelajari semua bidang atau bahagian tersebut dan mencari jalan ke arahnya.

Nabi s.a.w bersabda, “Agama ialah pokok, kerohanian adalah dahannya, kearifan (makrifat) adalah daunnya, kebenaran (hakikat) adalah buahnya. Quran dengan ulasannya, keterangannya, terjemahannya dan ibarat-ibaratnya mengandungi semuanya itu” . Di dalam buku al-Najma perkataan-perkataan tafsir, ulasan dan takwil serta terjemahan melalui ibarat dimengertikan sebagai: ulasan terhadap Quran adalah keterangan dan perincian bagi faedah kefahaman orang awam, sementara terjemahan melalui ibarat adalah keterangan tentang maksud yang tersirat yang boleh diselami melalui tafakur yang mendalam serta memperolehi ilham sebagaimana yang dialami oleh orang-orang beriman yang sejati. Terjemahan yang demikian adalah untuk hamba-hamba Allah yang khusus lagi teguh, berterusan di dalam suasana kerohanian mereka dan teguh dengan pengetahuan yang membolehkan mereka membuat pertimbangan yang benar. Kaki mereka teguh berpijak di atas bumi sementara hati dan fikiran mereka menjulang kepada ilmu ketuhanan. Dengan rahmat Allah keadaan berterusan begini yang tidak bercampur dengan keraguan di tempatkan di tengah-tengah hati mereka. Hati yang teguh dalam suasana ini bersesuaian dengan bahagian kalimah tauhid “La ilaha illa Llah” , pengakuan terakhir keesaan.

“Dia jualah yang menurunkan Kitab kepada kamu. Sebahagiannya adalah ayat-ayat yang menghukum, yaitu ibu-ibu bagi Kitab, dan (sebahagian) yang lain adalah ayat-ayat yang perlukan takwil. Adapun orang-orang yang di hati mereka ada kesesatan mencari-cari apa yang ditakwil daripadanya kerana hendak membuat fitnah dan kerana hendak membuat takwilnya sendiri padahal tidak mengetahui takwilnya melainkan Allah dan orang-orang yang teguh kuat di dalam ilmu berkata, ‘Kami beriman kepadanya (kerana) semua itu daripada Tuhan kami', dan tidak mengerti melainkan orang-orang yang mempunyai fikiran”. (Surah Imraan, ayat 7)

Jika pintu kepada ayat ini terbuka akan terbuka juga semua pintu-pintu kepada alam rahasia batin.

Hamba Allah yang sejati berkewajipan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhkan diri daripada larangan-Nya. Dia juga perlu menentang ego dirinya dan membendung kecenderungan jasad yang tidak sehat. Asas penentangan ego terhadap agama adalah dalam bentuk khayalan dan gambaran yang bercanggah dengan kenyataan. Pada peringkat kerohanian ego yang khianat itu menggalakkan seseorang supaya memperakui dan mengikuti sebab-sebab dan rangsangan yang hanya hampir dengan kebenaran (bukan kebenaran yang sejati), walaupun ianya risalat nabi dan fatwa wali yang telah diubah, juga mengikuti guru yang pendapatnya salah. Pada peringkat makrifat ego cuba menggalakkan seseorang supaya memperakui kewalian dirinya sendiri malah ego juga mengheret seseorang kepada mengakui ketuhanannya – dosa paling besar menganggapkan diri sendiri sebagai bersekutu dengan Allah. Allah berfirman: “Tidakkah engkau perhatikan orang yang mengambil hawa nafsunya sebagai tuhan..” (Surah Furqaan, ayat 43).

Tetapi peringkat kebenaran sejati adalah berbeda. Ego dan iblis tidak boleh sampai ke sana . Malah malaikat juga tidak sampai ke sana . Sesiapa sahaja kecuali Allah jika sampai ke sana pasti terbakar. Jibrail berkata kepada Nabi Muhamamd s.a.w pada sempadan peringkat ini, “Jika aku mara satu langkah lagi aku akan terbakar menjadi abu”.

Hamba Allah yang sejati bebas daripada perlawanan egonya dan iblis kerana dia dilindungi oleh perisai keikhlasan dan kesucian.
“Ia (iblis) berkata: Oleh itu demi kemuliaan-Mu, aku akan sesatkan mereka semuanya, kecuali di antara mereka hamba-hamba-Mu yang dibersihkan” . (Surah Shad, ayat 82 & 83).

Manusia tidak dapat mencapai hakikat kecuali dia suci murni kerana sifat-sifat keduniaannya tidak akan meninggalkannya sehinggalah hakikat menyata dalam dirinya. Ini adalah keikhlasan sejati. Kejahilannya hanya akan meninggalkannya bila dia menerima pengetahuan tentang Zat Allah. Ini tidak dapat dicapai dengan pelajaran; hanya Allah tanpa pengantaraan boleh mengajarnya. Bila Allah Yang Maha Tinggi sendiri yang menjadi Guru, Dia kurniakan ilmu yang daripada-Nya sebagaimana Dia lakukan kepada Khaidhir. Kemudian manusia dengan kesedaran yang diperolehinya sampai kepada peringkat makrifat di mana dia mengenali Tuhannya dan menyembah-Nya yang dia kenal.

Orang yang sampai kepada suasana ini memiliki penyaksian roh suci dan dapat melihat kekasih Allah, Nabi Muhamamd s.a.w. Dia boleh bercakap dengan baginda s.a.w mengenai segala perkara daripada awal hingga ke akhirnya dan semua nabi-nabi yang lain memberikannya khabar gembira tentang janji penyatuan dengan yang dikasihi. Allah menggambarkan suasana ini: “Kerana Barangsiapa taat kepada Allah dan rasul-Nya, maka mereka beserta orang-orang yang diberi nikmat daripada nabi-nabi, siddiqin, syuhada dan salihin dan Alangkah baiknya mereka ini sebagai sahabat rapat”. (Surah Nisaa' ,ayat 69).

Orang yang tidak boleh menemui pengetahuan ini di dalam dirinya tidak akan menjadi arif walaupun dia membaca seribu buah buku. Nikmat yang boleh diharapkan oleh orang yang mempelajari ilmu zahir ialah syurga; di sana semua yang dapat dilihat adalah kenyataan sifat-sifat Ilahi dalam bentuk cahaya. Tidak kira bagaimana sempurna pengetahuannya tentang perkara nyata yang boleh dilihat dan dipercayai, ia tidak membantu seseorang untuk masuk kepada suasana kesucian dan mulia, iaitu kehampiran dengan Allah, kerana seseorang itu perlu terbang ke tempat tersebut dan untuk terbang perlu kepada dua sayap. Hamba Allah yang sejati adalah yang terbang ke sana dengan menggunakan dua sayap, iaitu pengetahuan zahir dan pengetahuan batin, tidak pernah berhenti di tengah jalan, tidak tertarik dengan apa sahaja yang ditemui dalam perjalanannya. Allah berfirman melalui rasul-Nya: “Hamba-Ku, jika kamu ingin masuk kepada kesucian berhampiran dengan-Ku jangan pedulikan dunia ini ataupun alam tinggi para malaikat, tidak juga yang lebih tinggi di mana kamu boleh menerima sifat-sifat-Ku yang suci”.

Dunia kebendaan ini menjadi godaan dan tipu daya syaitan kepada orang yang berilmu. Alam malaikat menjadi rangsangan kepada orang yang bermakrifat dan suasana sifat-sifat Ilahi menjadi godaan kepada orang yang memiliki kesedaran terhadap hakikat. Sesiapa yang berpuas hati dengan salah satu daripada yang demikian akan terhalang daripada kurniaan Allah yang membawanya hampir dengan Zat-Nya. Jika mereka tertarik dengan godaan dan rangsangan tersebut mereka akan berhenti, mereka tidak boleh maju ke hadapan, mereka tidak boleh terbang lebih tinggi. Walaupun matlamat mereka adalah kehampiran dengan Pencipta mereka tidak lagi boleh sampai ke sana . Mereka telah terpedaya, mereka hanya memiliki satu sayap.

Orang yang mencapai kesedaran tentang hakikat yang sebenar, menerima rahmat dan kurniaan dari Allah yang tidak pernah mata melihatnya dan tidak pernah telinga mendengarnya dan tidak pernah hati mengetahui namanya. Inilah syurga kehampiran dan keakraban dengan Allah. Di sana tidak ada mahligai permata juga tidak ada bidadari yang cantik sebagai pasangan. Semoga manusia mengetahui nilai dirinya dan tidak berkehendak, tidak menuntut apa yang tidak layak baginya. Saidina Ali r.a berkata, “Semoga Allah merahmati orang yang mengetahui harga dirinya, yang tahu menjaga diri agar berada di dalam sempadannya, yang memelihara lidahnya, yang tidak menghabiskan masanya dan umurnya di dalam sia-sia”.

Orang yang berilmu mestilah menyedari bahawa bayi roh yang lahir dalam hatinya adalah pengenalan mengenai kemanusiaan yang sebenar, iaitu insan yang sejati. Dia patut mendidik bayi hati, ajarkan keesaan melalui berterusan menyedari tentang keesaan – tinggalkan keduniaan kebendaan ini yang berbilang-bilang, cari alam kerohanian, alam rahsia di mana tiada yang lain kecuali Zat Allah. Dalam kenyataannya di sana bukan tempat, ia tidak ada permulaan dan tidak ada penghujung. Bayi hati terbang melepasi padang yang tiada berkesudahan itu, menyaksikan perkara-perkara yang tidak pernah dilihat mata sebelumnya, tiada sesiapa bercerita mengenainya, tiada sesiapa boleh menggambarkannya. Tempat yang menjadi rumah kediaman bagi mereka yang meninggalkan diri mereka dan menemui keesaan dengan Tuhan mereka, mereka yang memandang dengan pandangan yang sama dengan Tuhan mereka, pandangan keesaan. Bila mereka menyaksikan keindahan dan kemuliaan Tuhan mereka tidak ada apa lagi yang tinggal dengan mereka. Bila dia melihat matahari dia tidak dapat melihat yang lain, dia juga tidak dapat melihat dirinya sendiri. Bila keindahan dan kemurahan Allah menjadi nyata apa lagi yang tinggal dengan seseorang? Tidak ada apa-apa!

Nabi s.a.w bersabda, “Seseorang perlu dilahirkan dua kali untuk sampai kepada alam malaikat”. Ia adalah kelahiran maksud daripada perbuatan dan kelahiran rohani daripada jasad. Kemungkinan yang demikian ada dengan manusia. Ini adalah keanehan rahsia manusia. Ia lahir daripada percampuran pengetahuan tentang agama dan kesedaran terhadap hakikat, sebagaimana bayi lahir hasil daripada percampuran dua titik air.

“Sesungguhnya Kami telah jadikan manusia daripada setitik (mani) yang bergiliran, yang Kami berikan percubaan kepada mereka, iaitu Kami jadikan dia mendengar dan melihat”. (Surah Insaan, ayat 2).

Bila maksud menjadi nyata dalam kewujudan ia menjadi mudah untuk melepasi bahagian yang cetek dan masuk ke dalam laut penciptaan dan membenamkan dirinya ke dasar hukum-hukum peraturan Allah. Sekalian alam kebendaan ini hanyalah satu titik jika dibandingkan dengan alam kerohanian. Hanya bila semua ini difahamkan maka kuasa kerohanian dan cahaya keajaiban yang bersifat ketuhanan, hakikat yang sebenar-benarnya, memancar ke dalam dunia tanpa perkataan tanpa suara.


Sabtu, 06 September 2008

berilmu tapi susah mati

kenapa orang atau sebagian orang ada yang susah atau sulait dalam menghembuskan nafas terakhir ketika dia dipanggil oleh yang memilikinya yaitu ALLAH SWT. suatu hari disebuah kampung seorang pria berperawakan sudah baya terbaring lemah, hanya kedipan mata dan hembusan nafas yang tersengal-sengal yang terlihat dari tubuhnya. namun ketika penarikan nafas yang panjang semua kerabat dan sanak keluarga mengira dia akan menghembuskan nafas terakhir, tapi ternyata ALLAH masih mengijinkan dia untuk hidup. bahkan keesokan harinya dia bangkit dengan tubuh yang segar bugar.
orang mengira dan beranggapan itu akibat ilmu yang dimilikinya seperti tahan bacokan, rawarontek,dsb.
oarang pun beranggapan dia orang sakti.....
padahal sejatinya semua adlah berkat karunia ALLAH...kenapa?
karena saat dia mempelajari ilmu-ilmu tersebut yang notabene banyak menyimpang dengan melakukan ritual bahkan tak jarang menggunakan kalimat sepeti kalam ALLAH, yang bila dikaji itu memang kalimat berbahsa arab tapi sebenarnya itu adalah kata sandi untuk memanggil jin dan sebangsanya. dalam hal ini ALLAH mengabulkan permohonan orang yang menginginkan ilmu tersebut sampai akhir hayatnya...sehingga ketika dia akan meninggal ALLAH mempermainkannya..naudzubillah...
jadi ilmu yang mana yang berkah?nantikan di tulisan berikutnya

bacaan tauhid


dzikir yang paling memiliki kalimat yang memiliki nilai tauhid yang tinggi adalah do'a nabi yunus ( dzun nun) yang berbunyi
" laa illahaa illa anta inni kuntum minadzalimin..."